PATI I Suasana Kantor Pos Pati mendadak ramai pada Senin (25/8/2025). Ribuan warga yang tergabung dalam Masyarakat Pati Bersatu menyerbu loket untuk mengirimkan ribuan surat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
Dalam surat tersebut, mereka mendesak agar Bupati Pati, Sudewo segera ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).
Sebelum mengirimkan surat, sekitar 500 warga terlebih dahulu melakukan long march dari alun-alun Pati menuju Kantor Pos, sejauh satu kilometer.
Sesampainya di lokasi, warga antre secara bergantian untuk mengirimkan surat, dengan biaya pribadi sebesar Rp14 ribu per amplop.
“Harapan saya KPK segera menuntaskan kasus ini, biar Pati kembali damai,” ujar Jaludro, warga Juwana yang ikut serta.
Pihak Kantor Pos Pati bahkan membuka 11 loket pelayanan khusus, lebih banyak dari biasanya.“Kami menambah enam loket agar semua warga terlayani dengan lancar.
Pelayanan reguler tetap jalan,” kata Manajer Eksekutif Kantor Pos Pati, Yudi Adiyanto kepada wartawan
Koordinator aksi, Mulyati menyebut setidaknya 2.500 surat terkirim pada hari ini, dan jumlahnya diperkirakan masih bertambah.
“Selain di Pati kota, aksi serupa juga dilakukan di 21 kecamatan. Pengiriman berlangsung sampai 27 Agustus,” imbuh Mulyati
Selain mengirimkan surat, Mulyati memastikan pihaknya tetap akan menggelar aksi di Jakarta pada 2-3 September.
Donasi warga yang terkumpul hingga 24 Agustus sudah mencapai Rp148,6 juta, cukup untuk memberangkatkan seribu warga dengan 20 bus”, jelas Mulyati.(red)