TANGERANG, Mediagroupcyber.com I Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pati berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) 2024.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka menciptakan birokrasi yang bersih, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan publik terbaik.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, bersama Wakil Menteri, Silmy Karim secara langsung menyerahkan penghargaan kepada Suprihadi, Kepala Lapas Pati.
“Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran di Lapas Pati yang berkomitmen menjalankan tugas dengan integritas dan mengutamakan pelayanan publik yang bersih.
Kami akan terus berusaha menjadi contoh dalam menciptakan birokrasi yang bebas dari korupsi,” ungkap Suprihadi penuh rasa syukur.
Penghargaan WBK ini tidak datang begitu saja. Lapas Pati telah melalui proses evaluasi ketat dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, mulai dari aspek tata kelola administrasi, inovasi pelayanan, hingga program – program pemberdayaan warga binaan.
Transformasi lapas Pati menuju WBKK, hal ini adalah komitmen kami terhadap tata kelola yang bersih terlihat dari berbagai inovasi yang telah dilakukan.
Mereka menerapkan sistem pelayanan berbasis digital untuk mengurangi potensi maladministrasi, meningkatkan keterbukaan informasi serta menyediakan saluran pengaduan yang responsif terhadap masyarakat.
Selain itu, Lapas Pati juga berfokus pada pemberdayaan warga binaan. Program pelatihan keterampilan kerja, pembinaan mental, hingga pendampingan reintegrasi sosial menjadi bukti keseriusan mereka menciptakan perubahan positif.
“Predikat WBK ini membuktikan bahwa komitmen bersama, integritas dan inovasi bisa menghasilkan hasil yang luar biasa,” tambah Suprihadi di hadapan media.
Untuk penghargaan yang menginspirasi di momen acara penyerahan penghargaan turut dihadiri oleh pejabat tinggi dari berbagai instansi, termasuk perwakilan masyarakat sipil dan tokoh pemerhati reformasi birokrasi.
Predikat WBK yang diterima Lapas Pati menjadi inspirasi bagi lembaga lain untuk terus berinovasi dalam pelayanan publik dan menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari korupsi.
Agus Andrianto, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, dalam sambutan menekankan pentingnya kolaborasi antara instansi untuk menciptakan birokrasi yang bebas dari korupsi.
“Penghargaan ini adalah bukti bahwa perubahan dapat terjadi ketika ada kemauan yang kuat dan kerja keras bersama. Semoga Lapas Pati dapat menjadi role model bagi instansi lain,” kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Langkah kedepan lapas Pati dalam meraih pencapaian ini, kami tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi.
Beberapa rencana yang akan segera direalisasikan mencakup pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan untuk memonitor pelaksanaan pelayanan dan penguatan program pembinaan berbasis kemandirian ekonomi warga binaan.
“Penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Seperti Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) menjadi tonggak penting bagi Lapas Pati dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Harapannya, penghargaan ini mampu memotivasi lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengikuti jejak serupa, menuju Indonesia yang lebih transparan dan akuntabel.(red)