Mediagroupcyber.com, PATI I Dalam rangka menyalurkan bantuan untuk keluarga Lasjan mulai mengalir, setelah ia dievakuasi ke RSU Suwondo Pati. akibat gangguan saraf yang membuatnya tidak bisa berjalan
Tim gabungan dari Koramil Pucakwangi, Polsek, staf Kecamatan, Puskesmas, serta Pemerintah Desa Kepoh kencono telah memberikan pendampingan dalam proses evakuasi dan perawatan.
Sebagai bentuk perhatian pemerintah, Baznas Kabupaten Pati memberikan bantuan total senilai 20 juta rupiah, Rabu (05/03/2025).
Dandim 0718/Pati Letkol Inf. Jon Young Saragi, S.Sos., M.I.P menyerahkan bantuan stimulan berupa uang tunai sebesar 10 juta rupiah kepada Adi Ary Wibowo, anak kedua Lasjan, di Dukuh Panggang RT 01, RW 02, Desa Kepohkencono.
Sisanya, 10 juta rupiah, akan diserahkan langsung oleh Baznas Pati dan penyerahan bantuan ini turut didampingi perwakilan Baznas Kabupaten Pati, Danramil 17/Pucakwangi Kapten Cba M. Zuhri Antoro, serta Forkopincam, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat setempat.
Dandim 0718/Pati menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kondisi masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus.
“Ini artinya negara tidak pernah diam. TNI – Polri, dan pemerintah daerah selalu bersinergi dalam memberikan perhatian kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Dandim 0718/Pati dihadapan media.
Letkol Inf. Jon Young Saragi, S.Sos., M.I.P juga memastikan bahwa kondisi Lasjan terus dipantau di RSU Suwondo, setelah mendapat perawatan medis.
Selain bantuan uang tunai, pihaknya juga meninjau rumah Lasjan yang akan direhabilitasi agar lebih layak huni.
“Hari ini material mulai datang. Ini merupakan stimulan dari Baznas untuk memperbaiki rumah beliau,” jelas Dandim 0718/Pati.
Ia juga menginstruksikan Koramil Pucakwangi serta mengajak keterlibatan Polsek dan Pemerintah Kecamatan dalam proses perbaikan rumah.
“Jika masih kekurangan tenaga, laporkan kepada kami. saya akan tambah personel untuk membantu,” imbuhnya.
Lasjan (57) yang diketahui tinggal di rumah sederhana bersama dua anaknya masih lajang, satu di antaranya masih duduk di bangku SLTP.
Sebelumnya, kondisi ekonominya yang sulit membuatnya kesulitan mendapatkan perawatan medis, hingga akhirnya mendapat perhatian dari berbagai pihak”, pungkasnya.(@Gus Kliwir)